Latest Post :

Berita

More on this category »

Galery

More on this category »

Video

More on this category »

Kolom Opini

More on this category »
Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

Consultasi

Consultasi

Tessss

Senin, 08 Oktober 2018 | 0 komentar

 Kammmmmmmmmmmmmmmn

Continue Reading

Hari Peduli Sampah Nasional

Minggu, 21 Februari 2016 | 0 komentar

Oleh: Amriadi Al Masjidiy*
  
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) hari ini serentak dan semarak di 104 Kota/Kabupaten. HPSN ini merupakan sebagai gerakkan nasional bebas sampah 2020. Menurut bebassampah.id Gerakkan ini sebagai kerja bakti nasional yang diselengggarakan setiap tahunnya pada tanggal 21 februari diseluruh Indonesia. Mualai dari Kota, Pesisir Pantai dan bahkan sampai ke gunung. Gerakkan HPSN hari ini didukung oleh 465 komunitas, lembaga dan yayasan, belum termasuk tergabung dalam komunitas Bank Sampah. Bank Sampah termasuk sebagai penggerak bebas sampah nasional dengan partner Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

HPSN di Kota Bekasi berjalan dengan langsar di Balai Walikota Bekasi. Waste4Chage.com (W4C) menegaskan HPSN serentak dilaksanakan care free day, baik secara inisiatif sendiri maupun komunitas kemudian ditutup dengan operasi pugut sampah. W4C dalam hal ini berkalaborasi dengan 30 komunitas peduli lingkungan lainnya. Pelopor bebas sampah 2020 didukung oleh semua lapisan masyarakat.

Saya di Kota Bekasi berkaborasi dengan Berkah Oleh Sampah dan Berkah Olah Sampah (BOS Consulting) dan Bank Sampah Pelopor Mandiri dengan dukungan Komunitas Empatisan Revolusi Energi Nasional (KEREN), Lembaga Edukasi Nasional Teknologi dan Energi Rakyat Indonesia (LENTERA), Yayasan Pelopor Peradaban, Sieben Ahren (sebuah komunitas peduli lingkungan Jerman) dan Sahabat Archery.

Dalam acara tersebut kami membawa spanduk yang fenomenal dengan tulisan besar “SAMPAH BUKAN MASALAH”, keberanian tulisan yang kami buat bukan tidak berdasar tapi karena dukungan dibelakang kami yang siap mengolah sampah. Sehingga harga sampah sangat berharga di jika diolah dengan cara enterpreuneur.

Gerakkan HPSN ditempat lain, sebutkan saja Aceh khususnya di kota Lhokseumawe yayasan pelopori oleh sahabat saya satu sekolah dulu di MTs.S Muhammadiyah Lhokseumawe, yaitu Heru Tesar Ichsan yang mengambil lokasinya di Pantai Ujong Blang Lhokseumawe. Begitu juga teman-teman yang lain seperti Riau, Lampung, NTB, Kalimatan Barat, Sulawesi Selatan juga melakukan hal yang sama.

Kembali ke Kota Bekasi yang diikuti oleh beberapa sekolah, Yayasan, LSM, Komunitas, Bank Sampah Se Kota Bekasi. Bank Sampah Kota Bekasi juga berkumpul dalam sebuah wadah yaitu Sentra Bank Sampah Kota Bekasi, yang didukung pemerintah. Rahmat Efendi dalam sambutannya selaku Wali Kota Bekasi, mengatakan bahwa sampah di Kota Bekasi harus ditangani secara keseluruhan. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan termasuk pihak sekolah yang bisa membuat atau menambahkan jam kebersihan baik di lingkungan sekolah,  turun jalan atau ke tempat lainnya. Dengan hal ini kita berharap kota Bekasi terbebas dari yang namanya sampah, Balai Wali Kota (21/2/2016).

Setelah Apel di Lapangan Balai Walikota Bekasi kemudian di lanjutkan dengan gerakkan pugut sampah di sepanjang jalan Samarecon dan sekitarnya. Dan akhiri dengan timbang sampah di Sentra Bank Sampah Kota Bekasi yang diketua Pak Sairoji. Sampah yang dikumpulkan itu kemudian diserahkan kepada Rumah Sedekah Sampah. Untuk diolah dan dipergunakan untuk kegiatan sosial lainnya. Diaharapakan dengan acara seperti ini Indonesia terbebas dari yang nama sampah. 


*) Penulis Merupakan Aktivis Lingkungan di Kota Bekasi, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di STID Mohammad Natsir.
Continue Reading

Suasana Hari Peduli Sampah Nasional di Kota Bekasi

| 0 komentar


Hari Peduli Sampah Nasional di Kota Bekasi yang diikuti oleh beberapa sekolah, Yayasan, LSM, Komunitas, Bank Sampah Se Kota Bekasi. Bank Sampah Kota Bekasi juga berkumpul dalam sebuah wadah yaitu Sentra Bank Sampah Kota Bekasi, yang didukung pemerintah. Rahmat Efendi dalam sambutannya selaku Wali Kota Bekasi, mengatakan bahwa sampah di Kota Bekasi harus ditangani secara keseluruhan. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan termasuk pihak sekolah yang bisa membuat atau menambahkan jam kebersihan baik di lingkungan sekolah,  turun jalan atau ke tempat lainnya. Dengan hal ini kita berharap kota Bekasi terbebas dari yang namanya sampah, Balai Wali Kota (21/2/2016).

Setelah Apel di Lapangan Balai Walikota Bekasi kemudian di lanjutkan dengan gerakkan pugut sampah di sepanjang jalan Samarecon dan sekitarnya. Dan akhiri dengan timbang sampah di Sentra Bank Sampah Kota Bekasi yang diketua Pak Sairoji. Sampah yang dikumpulkan itu kemudian diserahkan kepada Rumah Sedekah Sampah. Untuk diolah dan dipergunakan untuk kegiatan sosial lainnya. Diaharapakan dengan acara seperti ini Indonesia terbebas dari yang nama sampah. 
Ibu-Ibu Penggiat Bank Sampah
Anak-anak Penggiat Bank Sampah Pelopor Mandiri
Para Penggiat Lingkungan
Pemred Tebar suara.
Para Pengurus Sentra Bank Sampah dan Bank Sampah Teratai
Suasana Penimbangan Sampah.

Reporter: Amriadi
Continue Reading

Ayo Bergerak Bebaskan Sampah 2020

Selasa, 02 Februari 2016 | 0 komentar




Continue Reading

Bank Sampah untuk Bebas Sampah 2020

Sabtu, 30 Januari 2016 | 0 komentar


Masalah sampah merupakan masalah yang belum pernah selesai. Walaupun ada gerakan pemerintah bebas sampah 2020 (lihat: bebassampah). Namun kita ragu terhadap hal ini, apakah mungkin sampah yang mengunung di seluruh Indonesia akan tersikat hilang dan bukankah ini adalah hal yang mustahil. Walaupun kelihatan hal ini tidak mungkin, kami dari berbagai Bank Sampah yakin terhadap gerakkan ini, jika bersatu menyuarakan 2020 tidak ada lagi sampah.
Bagaimana Bank Sampah mengelola sampah sehingga mereka yakin bahwa 2020 bebas sampah. Dalam berbagai leterasi Bank Sampah, maka kita akan menemukan menimal 5 langkah sukses mendirikan Bank Sampah, yaitu sosialisasi awal, pelatihan teknis, pelaksanaan sistem, pemantauan dan evaluasi. (…Sistem Bank Sampah, Unilever). Bank Sampah sendiri artinya suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya.
Kebanyakan Bank Sampah di Indonesia masih berbasis memilah dan memisahkan sampah seperti mana sampah organik, non-organik dan hanya sebatas mengumpulkan kemudian di jual ke pengepul. Kemudian juga ada beberapa Bank Sampah yang mendekati pengolahan sampah dengan kerajinan tangan untuk accessoris wanita, permainan anak-anak dan lain-lain. Jika hanya sebatas ini maka mustahil bisa bebas sampah pada tahun 2020. Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu menegaskan pengelolaan sampah Kota Bekasi dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) dan pembuatan Kompos. Kompos merupakan pupuk hasil dari sampah penguraian sisa makanan, bangkai binatang dan lain-lain. Dengan demikian menurutnya tanah akan subur dengan LRB dan tanaman akan lebih subur dengan kompos, maka masalah sampah di Bekasi Jawa Barat selesai masalahnya tanpa harus dibawa ke TPA. (Bisa dilihat video ini)
Jika kita analisis dari pengololaan sampah pemerintah Kota Bekasi, maka hal ini hanya bisa menjawab setengah dari permasalahan sampah. Bagaimana dengan sampah yang tidak bisa di daur ulang dan tidak bisa dijadikan kompos. Pimpinan Komunitas Revolusi Energi Nusantara (KEREN), Soeseno berusaha untuk menyelesaikan perkara sampah ini dengan pendekatan Energi yang mana sampah seperti plastik di jadikan bahan bakar, menjadikan sampah menjadi bioaktivator, yang mana biokativator ini masih memiliki puluhan turunan lainnya. Selain berfungsi menyuburkan tanaman biokativator juga bisa digunakan untuk pakan ikan dan kecantikan.
Maka jika hal ini di gabungkan antara gerakan Bank Sampah dan gerakan Energi, maka kita akan yakin terhadap bebas sampah 2020. Inilah yang namanya berkah oleh sampah dan berkah olah sampah, yang kemudian di singkat menjadi BOS Consulting. (LihatBanksampahpelopor)
Dengan demikian saya mengutip pendapat teman saya Ahmad Dahlan S.Pd. (Pujut Dahlan) selaku direktur Bank Sampah Pelopor Mandiri, “Sampah sangat bernilai tinggi jika dikelola oleh orang-orang yang kreatif dengan pendekatan enterprenuer, sehingga sampah bukan masalah tapi menjadi berkah”. (Lombok post 17/11/2015)
Untuk mensukseskan permasalahan sampah terutama di Jakarta dan juga di daerah lain termasuk di Aceh maka patutlah untuk mendirikan Bank Sampah di setiap RT atau RW. Kemudian melakukan pendekatan-pendekatan pengelolaan sampah seperti kerajinan tangan, energi, pertanian dan sebagainya. Sehingga lingkungan kita menjadi bersih tanpa sampah dan indah serta enak dipandang di mata. []
Bekasi, 30 Januari 2015 
Tulisan ini telah di muat di Acehtrend.co | http://www.acehtrend.co/bank-sampah-untuk-bebas-sampah-2020/
Continue Reading

BANK SAMPAH ONLINE, SUPPORTED BY : PT.USSI - PINBUK DI TRAS7

Rabu, 27 Januari 2016 | 0 komentar


Continue Reading

Siaran Pers Bebas Sampah 2020

| 0 komentar


Wakil Deputi serta Dirjen Sampah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan sambutan

HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL (HPSN) 21 FEBRUARI 2016:
MARI BERGERAK UNTUK INDONESIA BEBAS SAMPAH 2020

Jakarta, 6 Januari 2016. Sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020, kami para relawan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 akan menyelenggarakan kegiatan secara serempak bekerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, swasta, berbagai komunitas, tokoh masyarakat, artis, media dan setiap individu yang memiliki kepedulian akan persoalan sampah yang dihadapi pada tanggal 21 Februari 2016 pada beberapa titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tanggal 21 Februari merupakan pengingat akan kenangan kelam di mana tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah, telah menimpa perkampungan warga Cilimus dan Pojok, Jawa Barat pada tahun 2005 silam yang menewaskan ratusan korban. Kini hampir 11 tahun setelah peristiwa tersebut belum ada perubahan yang signifikan menghadapi persoalan sampah di Indonesia, ironisnya penelitian dari tim yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck dari Universitas Georgia (1 Juni 2015, http://plasticbank.org/prevent-ocean-plastic/) menyatakan bahwa Indonesia berada dalam peringkat kedua dunia sebagai penyumbang sampah plastik ke laut. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kita tengah menghadapi kondisi “Darurat Sampah”.


Pemaparan program Bergerak untuk Indonesia

Pada 21 Februari 2015, hanya dengan persiapan selama 30 hari oleh lima orang penggerak, Gerakan ini mampu dilaksanakan di 20 kota, dengan 23 titik lokasi dan 61 kolaborator. Kami yakin dengan kerjasama dari seluruh pihak, maka Indonesia Bebas Sampah 2020 bukanlah suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan. Tahun ini, sebagai suatu bentuk resolusi pergerakan akan dilakukan di berbagai tempat yang terdiri dari kota/desa, sungai, gunung, pantai, pesisir hingga lokasi wisata. Kegiatan HPSN 2016 akan dimulai dengan kampanye pada sosial media yang menyebarkan data, informasi dan hasil investigasi mengenai sampah dan informasi mengenai kegiatan ini. Lalu, pada tanggal 21 Februari 2016 akan dilakukan kegiatan berupa Kerja Bakti/Clean-Up bersama pada titik-titik strategis di seluruh Indonesia, di mana seluruh peserta akan mengumpulkan sampah di tempat yang ditentukan bersama, memilah sampah yang dikumpulkan menjadi dua, sampah yang dapat diolah/daur ulang dan yang tidak dapat dimanfaatkan kembali kemudian mengumpulkan sampah-sampah tersebut di lokasi yang direkomendasikan oleh pemerintah setempat. Setelah pengumpulan sampah tersebut, direkomendasikan untuk melakukan diskusi mengenai persoalan sampah yang terjadi di wilayahnya masing-masing serta diiringi acara pendukung yang bersifat interaktif, edukatif dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengaruh sampah dalam kehidupan kita serta bagaimana memaksimalkan penggunaan teknologi dan melaporkan persoalan sampah melalui penggunaan aplikasi pemetaan sampah, www.bebassampah.id sebagai salah satu solusi nyata.

Tim dari DAAITV INDONESIA melakukan liputan
Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan kampanye melalui sosial media dengan menyertakan tagar ‪#‎Bebassampah2020‬. Selain itu, dapat pula melakukan kegiatan dengan menggunakan aplikasi phiruntrophy di mana dari setiap kilometer yang tercatat dalam aplikasi tersebut akan didonasikan Rp 2000,00.- dari sponsor/donatur untuk pengembangan aplikasi www.bebassampah.id dan
laporan seluruh dana yang terkumpul dapat dilihat melalui http://charitylights.org/report/.

Selain itu, seluruh masyarakat dibebaskan untuk menyelenggarakan kegiatan secara kreatif, unik dan semaksimal mungkin demi kepentingan bersama tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antargolongan. Misalnya dengan mengajak artis-artis dan para tokoh yang berpengaruh dalam suatu masyarakat dan komunitas untuk turut berkampanye dan berkontribusi. Maka, melalui pemberitahuan ini kami mengajak dan mengundang seluruh masyarakat Indonesia untuk melanjutkan semangat kerelawanan ini dengan ikut bergerak dan berpartisipasi dalam HPSN 2016 sebagai suatu langkah untuk mewujudkan Indonesia #BebasSampah2020.

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Media dan Hubungan Masyarakat, Hari Peduli Sampah Nasional 2016, Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020

1). Mariana Iftisan | marianaiftisan16(at)gmail(dot)com | +62 853 1895 5144

2). Syir Asih Amanati | syanasapatiga(at)gmail(dot)com | +62 85 717 8200 44 / +62838 95 321
434 | Twitter: @syiraja | Facebook: Syir Aja
Continue Reading

'Malu kita!' Laut Indonesia, pemasok sampah kedua terbesar di dunia

| 0 komentar


'Malu kita!' Laut Indonesia, pemasok sampah kedua terbesar di dunia

R. Sudirman, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan fakta ini memalukan.

"Kita malu, Berita di media bahwa Indonesia penyumbang sampah terbesar ke laut nomor dua setelah Cina, malu kita,"

Lihat Videonya disinihttp://bbc.in/1ZXTibJ Waste4Change

Penelitian oleh Universitas Georgia, Amerika Serikat, yang diterbitkan tahun lalu menyebutkan lautan Indonesia merupakan tempat ditemukannya sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Penelitian lain oleh Conservancy tentang pasar ikan menyebutan dari data di seluruh dunia, 28% ikan Indonesia mengandung plastik.
Continue Reading

Krisis Sampah di Kota Bekasi

Rabu, 06 Januari 2016 | 0 komentar

 
Krisis sampah masih merupakan masalah yang sangat penting di Kota Bekasi. Sebab, dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, setiap harinya Kota Bekasi menghasilkan volume sampah lebih dari 1.529 meter kubik. Akibatnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu milik Kota Bekasi kini terancam melebihi kapasitas.

Penduduk Kota Bekasi diperkirakan meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya permukiman warga. Sementara, luas TPS Sumur Batu sekitar 15,8 hektare dan diperkirakan hanya mampu menampung sampah Kota Bekasi hingga Februari 2016 ini.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Abdillah mengatakan, untuk mengantisipasi kelebihan kapasitas tonase sampah itu, pihaknya pun menyatukan zona 5D dan zona 5B di TPS Sumur Batu agar dapat menampung sebanyak 1.529 meter kubik sampah yang masuk setiap harinya.

"Saat ini, kami sedang mengusahakan pembebasan lahan 3,6 hektare pada awal tahun ini untuk membangun zona 6 di TPS," kata Abdillah kepada Republika, Senin (4/1).

Menurut Abdillah, pembebasan lahan itu bukan solusi akhir permasalahan sampah Kota Bekasi. Sebab, lonjakan jumlah penduduk karena banyaknya perumahan baru membuat volume sampah di Bekasi sulit untuk berkurang. Dinas Kebersihan Kota Bekasi juga mengusahakan dalam adendum kerja sama TPST Bantargebang antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi agar bisa menggunakan tempat pembuangan sampah Ibu Kota tersebut.

Namun, solusi yang paling tepat, kata Abdillah, adalah bank sampah yang dikelola di sumber sampah itu sendiri, seperti di RT, RW, atau komunitas masyarakat lainnya. "Kalau di sumber sudah optimal bisa memilah, memanfaatkan buat kompos, sudah bisa teratasi masalah sampah di Bekasi," ujarnya.

Apalagi, ucap Abdillah, saat ini minat masyarakat dalam mengelola sendiri sampahnya sudah termasuk meningkat. Dengan lebih dari 120 bank sampah dan lebih dari 500 kelompok pemulung. "Sampah sudah jadi bisnis," imbuhnya.

Bisnis sampah ini ternyata juga diminati oleh warga di Jalan Gamprit Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Di jalan tersebut, terdapat sebuah bank sampah yang sudah melakukan pengelolaan bank sampah secara online. Pada Jumat (1/10) lalu Bank Sampah Gamprit bersama Koperasi Syariah Ukhuwah dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) telah meluncurkan pengelolaan sampah berbasis online pertama di Kota Bekasi.

Budiyanto, penanggung jawab bank sampah Gamprit menjelaskan, bank sampah yang dikelolanya selama empat bulan sebelumnya masih berupa manual. "Warga menyetorkan sampah kering ke pengelola dengan harga Rp 1.000 per kilogram," jelas Budiyanto usai peluncuran Bank Sampah Gamprit berbasis online di Masjid Manzilatul Khairiyah, Jalan Gamprit, Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat (1/1) sore.

Kemudian, pengelola akan memisahkan sendiri jenis-jenis sampah yang akan dijual ke pengepul. Selanjutnya, uang warga dari menjual sampah akan direkapitulasi pada akhir bulan. "Selama empat bulan secara manual, total pendapatan kami masih sebesar Rp 1,3 juta per bulan dari sampah yang mereka kelola. Kalau dengan online, mereka harus memisahkan sendiri sampah mereka dan itu harga jualnya lebih besar," kata Budi.

Kendati begitu, permasalahan sampah tidak hanya dilihat dari aspek masyarakat dan kebiasaan membuang sampah. Namun, dari para pekerja kebersihan yang setiap harinya bertugas membersihkan sampah dan mengangkutnya ke TPS.

Kesejahteraan para petugas kebersihan di Kota Bekasi dinilai masih rendah, sehingga memengaruhi kinerja mereka. Dengan upah sebesar Rp 1,5 juta sebulan, para pekerja kebersihan di Kota Bekasi memiliki jam kerja tidak tentu. Padahal, peran mereka penting dalam menjaga kebersihan kota.

Seperti Abdul (35 tahun), pesapon (penyapu jalan) di Pasar Baru Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, yang upahnya selama ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga. Sehingga, istrinya pun harus membantunya mencari nafkah dengan berjualan jajan anak-anak di rumah mereka. Meski demikian, penghasilan mereka juga masih tergolong pas-pasan. "Anak saya ada dua, SD dan TK. Kalau Rp 1,5 juta sebulan ya nggak cukup untuk kebutuhan berempat," kata Abdul.

Untuk itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, beberapa waktu lalu, melakukan evaluasi terhadap kinerja para pesapon dan petugas pengangkut sampah ke TPA Sumurbatu. Evaluasi tersebut, antara lain, jam kerja yang tidak menentu, sehingga mereka tidak memiliki hari libur, perlengkapan pakaian, dan kesejahteraan para petugas kebersihan.

"Selama ini, mereka kan jam kerjanya tidak tentu, jadi tidak ada hari libur. Kita juga evaluasi kesejahteraannya. Lulus SD, SMP, SMA dapat Rp 1,5 juta per bulan. Padahal, UMK Kota Bekasi saja sudah Rp 3 juta," kata Rahmat Effendi.

Sehingga, pihaknya pun memutuskan untuk menaikkan upah para petugas kebersihan. Pada 2016 ini, sebanyak 1.137 pekerja kebersihan akan mendapatkan kenaikan upah sebesar 33 persen atau Rp 500 ribu.

Kepala Bidang Data Potensi dan Pengembangan Dinas Kebersihan Kota Bekasi Ratim Rukmawan menambahkan, 1.137 pekerja kebersihan yang akan dinaikkan upahnya tersebut terdiri atas 747 petugas pesapon dan 390 orang sopir truk pengangkut sampah berserta kru pembuang sampah yang bertugas membawa sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang.

Selain menaikkan gaji ribuan petugas kebersihan, Pemkot Bekasi juga akan menambah perlengkapan pakaian, seperti seragam kebersihan, sarung tangan, dan sepatu bot. "Sebelumnya, hanya diberikan satu setel, nanti menjadi dua setel pada tahun depan," kata Ratim.

Dengan adanya kenaikan upah tersebut, kata Ratim, pihaknya berharap para pesapon maupun kru kebersihan yang bertugas mengangkut sampah ke TPA Sumur Batu, lebih bertanggung jawab lagi terhadap pekerjaannya.

Dari segi kesehatan, para petugas kebersihan ini pun tergolong rentan terkena penyakit. Sehingga, Dinas Kebersihan Kota Bekasi juga telah bekerja sama dengan puskesmas untuk menggratiskan biaya pengobatan bagi para pesapon dan kru kebersihan pengangkut sampah. "Yang terpenting, kesejahteraan mereka juga kita tingkatkan," katanya.

Peran serta masyarakat dan kinerja maksimal petugas kebersihan diharapkan bisa mengatasi krisis sampah di Kota Bekasi. Sumber: Republika.co.id
Continue Reading

Cara Membuat Kompos daur Ulang Sampah

Rabu, 30 Desember 2015 | 0 komentar

cara membuat kompos sederhana skala rumah



Continue Reading
 
Support : Creating Website | ACB Post | Amriadi Al Masjidiy
Copyright © 2011. Bank Sampah Pelopor Mandiri - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger