| |
Ahmad Dahlan ( Direktur Bank Sampah Safa Mandiri, Mantan Ketua KAMMI NTB 2012-2014) | |
|
Selama ini sampah selalu dipahami sebagai benda yang tidak berguna sampah identik dengan suatu yang “kotor”. Namun kini sampah tengah naik daun. Sampah tidak lagi dipandang picik sebelah mata, karena ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi ketika dikelola oleh orang-orang yang kreatif. Persoalan sampah memang masih menjadi persoalan pelik bagi kota-kota di Indonesia. Tak terkecuali bagi kota besar- besar yang tengah berkembang pesat.
Ada beberapa hal yang membuat saya menulis kegusaran tentang masalah sampah. Apalagi, sampah menjadi persoalan lingkungan. Pertemuan saya dengan salah satu pengelola bank sampah Az-Zahra yang meraih urutan ke-7 mendapat penghargaan penilaian dari Pemerintah Kota Bekasi. Ada hal yang menarik bahwa selamai ini perjalanan beberapa pengelola bank sampah tidak survive. Pertanyaannya kemudian adalah sudah berapakah bank sampah yang benar-benar berjalan pengelolaannya di tingkat RT, RW bahkan kelurahan? Sudahkah pemerintah atau para steakholder yang ada melakukan pengawasan yang serius terhadap bank sampah? Jika ini belum berjalan maksimal maka menjadi cambuk bagi ranah para pengambil kebijakan untuk lebih aktif. Tetapi, kalau pemerintah mengadakan pengawasan yang serius terhadap pengelolaan di lapangan, kemudian persoalan sampah apalagi isu lingkungan ini jangan sampai menjadi ranah kepentingan segelintir orang, yaitu oknum pejabat yang hanya mementingkan kelompok bahkan pribadi. Kalau pemerintah berjalan sesuai dengan regulasi persampahan maka target Zero Sampah atau isu Indonesia bebas sampah 2020 akan lebih cepat terealisasi. Akhirnya, sampah yang sehari-hari menjadi persepsi “kotor” tidak akan menjadi masalah malah terdapat berkah yang berlimpah. Intinya, pemerintah melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya terkait regulasi sampah berpihak kepada masyarakat. Tanpa ada embel-embel kepentingan.
Saya penulis juga ikut aktif terlibat sebagai penggerak bank sampah. Tepatnya di Jalan Perjuangan No. 37 RT 01 RW O1 Kelurahan Marga Mulya Kecamatan Bekasi Utara - Kota Bekasi. Nama bank sampahnya adalah Bank Sampah Safa Mandiri. Berawal dari sinilah ketertarikan masalah sampah yang kedepan harapannya sampah sudah tidak menjadi masalah. Tetapi menjadi suatu keberkahan. Dari sampah setiap orang bisa mendapat tabungan yang sewaktu-waktu bisa mereka cairkan. Apakah itu tabungan pendidikan, tabungan sembako, tabungan energi, tabungan qur’ban dan lain-lain.
SAMPAH BUKAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN TEKHNOLOGI
Jika persoalan sampah ini menjadi isu bersama dari hulu ke hilir maka persoalan di Tempat Pembuangan Sementara Terpadu (TPST) yang sudah kehabisan lahan juga bisa kita atasi. Kita ingin meminimalisir sampah tidak lagi polanya di angkut di Tempat Pembuangan Sementara(TPS) terpadu, tetapi semuanya bisa dikelola bahkan didaur ulang dan diolah di tempat pembungan sementara. Dengan Alur pengelolaan yang berbeda ini, maka jangan sampai ada pengelolaan sampah tersentralisir di setiap Kabupaten/Kota. Namun pengelolaanya cukup selesai dengan berbasis Kelurahan/Desa atau bahkan cukup di tingkat RT/RW saja.
Berikutnya adalah dengan penerapan program terpadu di setiap Bank Sampah yang ada pada setiap RT/RW tersebut, maka pengelolaan sampah tidak lagi perlu sampai berakhir di tingkat Kecamatan hingga Kabupaten/Kota. Dalam penerapan program terpadu yang mengimplementasikan serta mengaktualisasikan Iptek Tepat Guna Ramah Lingkungan di setiap Bank Sampah, maka Bank Sampah yang telah ada akan dapat lebih aktif serta lebih hidup dalam pengelolaan sampahnya. Penerapan program terpadu yang mengimplementasikan serta mengaktualisasikan Iptek Tepat Guna Ramah Lingkungan akan melahirkan beberapa unit kegiatan usaha pemberdayaan masyarakat, seperti “Rumah Inovasi” serta “Bengkel Kreasi” juga “Gudang bahan bakar ramah lingkungan dan energi bersih”, lalu “Lumbung pangan agro organik” kemudian “Kios Sinergi” berikut “Klinik terapi kesehatan terpadu dan alami” hingga “Sekolah Peradaban” (Sekolah Komplementer berbasis Pengolahan Sampah dan Pemberdayaan Masyarakat), yang itu semua berada di area atau lokasi yang berdekatan dan Terintegrasi.
Rumah Inovasi serta Bengkel Kreasi adalah wahana untuk mengolah sampah serta limbah menjadi produk kreatif serta inovatif yang berfungsi dan bernilai jual tinggi seperti furniture serta alat peraga pendidikan juga permainan edukatif hingga sparepart atau komponen mesin. Gudang bahan bakar ramah lingkungan dan energi bersih adalah wahana untuk mengolah sampah serta limbah menjadi bahan bakar ramah lingkungan dan energi bersih, dengan menerapkan Iptek Tepat Guna Ramah Lingkungan Berupa Teknologi Reaksi Kimiawi, Teknologi Concentrated Solar Thermal, Teknologi Plasma Fusion. Sampah atau limbah yang dapat diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan dan energi bersih adalah sampah organik serta AnOrganik yang nilai jualnya sangat rendah seperti plastik kresek serta bekas bungkus mie instan juga bekas bungkus snack. bahan bakar ramah lingkungan tersebut berupa bahan bakar minyak sintetis serta bahan bakar gas sintetis.
Lumbung pangan agro organik adalah wanaha untuk mengolah sampah dan limbah sebagai pupuk organik serta pestisida organik untuk bercocok tanam sayuran serta buah dan tanaman obat secara organik, berikut beternak cacing serta bekicot dan rayap yang akan diolah menjadi pupuk organik serta pakan ternak ikan juga pakan unggas berikut pakan kelinci dan pakan domba.
Kios sinergi adalah wahana yang berfungsi sebagai tempat untuk menjual produk yang dihasilkan dari rumah inovasi serta bengkel kreasi juga gudang bahan bakar dan energi bersih berikut lumbung pangan agro organik, yang dalam transaksinya para pembelinya adalah nasabah dari bank sampah yang menjadikan saldo tabungannya ditukar dengan voucher yang dapat digunakan sebagai alat tukar atau alat jual belinya.
Klinik kesehatan alami terpadu adalah wahana untuk memberikan pelayanan kesehatan serta terapi, yang para pengelolanya adalah dokter serta paramedis juga terapis kesehatan alami dan terpadu, yang semua itu menjadikan hasil dari lumbung pangan agro organik sebagai materia medikanya, untuk direkomendasikan kepada para pasien atau klien yang juga adalah nasabah dari bank sampah tersebut. Para dokter serta paramedis juga terapis dari klinik kesehatan alami terpadu akan mendapatkan income yang dihasilkan dari sebagian keuntungan pengelolaan bank sampah serta kios sinergi.
Sekolah peradaban adalah lembaga pendidikan serta pelatihan ketrampilan komplementer. Di sekolah ini para pendidik serta pengajarnya adalah para personal yang mempunyai minat serta kemampuan dalam bidang pendidikan yang berorientasi pada sektor ketrampilan serta teknologi tepat guna, juga peduli terhadap pemberdayaan sosial yang berkelanjutan berikut keharmonisan dan keasrian lingkungan hidup yang lestari. Sekolah peradaban ini pula yang akan menjadikan sampah serta limbah dan barang bekas menjadi bagian dari sistem serta proses dan alat dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajarnya. Di sekolah peradaban ini para siswa dapat gratis untuk memperoleh pendidikan berkualitas, dengan menjadikan sampah serta limbah dan barang bekas sebagai alat bayarnya sekaligus bahan dasar dan utama untuk melakukan pembelajaran, berupa praktek eksperimental hingga membuat produk yang sangat bermanfaat dan bernilai jual yang tinggi. Sehingga dari kegiatan di sekolah tersebut para siswa sudah mempunyai ketrampilan yang mumpuni dalam berinovasi serta berkreativitas, dengan hasilnya berupa produk yang dapat dijual untuk biaya operasional serta pengembangan infrastruktur bagi keberlangsungan dan keberlanjutan sekolah peradaban tersebut. Produk tersebut mulai dari kerajinan tangan hingga peralatan rumah tangga ataupun produk – produk bermanfaat lainnya seperti pernak – pernik aksesoris, perhiasan, furniture, bahan bakar ramah lingkungan hingga mesin – mesin yang menerapkan iptek tepat guna ramah lingkungan.
Sehingga dengan penerapan program terpadu di setiap bank sampah yang ada pada setiap Rt/Rw tersebut, maka sampah bukan lagi jadi masalah, namun sampah adalah aset serta komoditas juga potensi dan bahkan sampah justru adalah sebagai solusi bagi kita semua, baik untuk kebutuhan energi serta pangan juga kesehatan berikut pendidikan lalu penyerapan tenaga kerja hingga penguatan ekonomi sektor mikro sekala domestik hingga nasional atau makro di negeri nusantara ini.
Oleh: Ahmad Dahlan ( Direktur Bank Sampah Safa Mandiri, Mantan Ketua KAMMI NTB 2012-2014)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar